Apakah benar pedapat
wahabi tentang tuhan itu di Arasy ?
Kekafiran wahabi adalah, mereka telah menetapkan Allah itu berada di atas ‘Arasy. Sedangkan Ahlussunnah Waljamaah meng-i’tiqadkan bahwa Allah itu tidak bertempat. Alasan wahabi itu adalah: Thahaa ayat 5:
الرّحْمنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
Tuhan yang Maha Pemurah. yang bersemayam di atas 'Arsy.
Dengan demikian mereka mengkafirkan orang yang tidak mempercayai Tuhan itu di atas ‘Arasy. Maka terjadilah dialogh antara Sunni (AhLussunnah Waljamaah) dengan wahabi. Kami buat namanya Ayah dan Budi. Ayah bertnya kepada budi.
Ayah Menurutmu Allah itu dimana?
Budi di arasy.
Ayah Apa alasanmu mengatakan itu?
Budi Ayat Alquran Surat “thaha” ayat 5 dan Al-A’raf 54:
الرّحْمنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
Tuhan yang Maha Pemurah. yang bersemayam di atas 'Arsy.
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy.
Ayah Apa makna “Istawa” dalam ayat itu?
Budi Maknanya “bersemayam atau duduk”
Ayah Andaikan kami tidak meyakini Allah diatas Arasy bagaimana?
Budi Kafiiiiir.
Ayah kenapa kamu kafirkan kami yang tidak mempercayai itu?
Budi karena menolak Ayat Allah.
Ayah Berarti kita wajib mengikuti Ayat Allah itu?
Budi Ya, Wajib. Kalau tidak kita dilaknat.
Ayah Kalau demikian, kami mengatakan Allah itu di langit, berdasarkan surat al-Mulk ayat 16. Dan baqarah 29: Apakah kamu masih mengkafirkan kami. begini bunyi Ayatnya:
أَأَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit.
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia istawa ke langit,
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah itu bukan di ‘Arasy tetapi dilangit. Bahkan dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim Rasulullah bertanya kepada seorang budak perempuan yang berkulit hitam, pertanyannya adalah:
َيْنَ اللَّهُ قَالَتْ فِي السَّمَاءِ قَالَ مَنْ أَنَا قَالَتْ أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ
Dimana Allah? jawab wanita itu, di Langit. Lalu beliau bertanya lagi, Aku siapa? Engkau Rasulullah, jawab wanita itu. lalu beliau bersabda: mardekakan dia karena dia adalah wanita yang mukminah.
Budi Pak! Yang saya katakan itu quran, surat Thaha ayat 5. Bapak bisa periksa di dalam Quran itu. Allah diatas ‘Arasy. Bapak jangan main main.
Ayah Budi! Yang saya tunjukkan ini juga Ayat, bukan buah labu. Maka kamu juga jangan main-main. Bukankah kami mengatakan tuhan dilangit itu berdasrkan ayat juga, kenapa masih kamu salahkan? Kamu percayakan bahwa ini ayat Allah?
Budi Ya, saya percaya. Tapi bapak juga harus percaya bahwa yang saya sampaikan itu ayat Allah juga.
Ayah Kalau begitu kita harus mempercayai dua ayat itu, setuju?
Budi Ya, saya setuju.
Ayah berdasarkan dua ayat itu tentu tempat tuhan ada dua. Yaitu: di Arasy dan dilangit. Kamu maukan menerima jawaban itu?
Budi Saya sekarang jadi pusing.
Ayah kalau kamu pusing, kamu berobat saja, jangan berfatwa. Nah sekarang saya tunjukkan lagi ayat yang lain. Perhatikan ini, kamu masih waraskan? Perhatikan:
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ
Dia bersama kamu di mama saja kamu berada.(al aHadit ayat 4)
Dalam ayat ini dikatakan: Allah bersama kamu dimanapun kamu berada. Dengan mengetahui keberadaan kita di bumi, berarti Allah juga di bumi. Kita tidak boleh menolaknya. Perhatikan lagi:
مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَىٰ ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَا أَدْنَىٰ مِنْ ذَٰلِكَ وَلَا أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا ۖ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (al Mujadilah ayat 7)
Ayat ini menunjukan bahwa Allah bersama manuisa di bumi bukan dilangit. Perhatikan lagi:
قَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ إِلَى رَبِّي سَيَهْدِينِ
dan Ibrahim berkata:"Sesungguhnya aku pergi kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku (As-Shafat99)
dalam ayat ini Ibrahim pergi kepada tuhannya padahal ia pergi ke falestin, ini menunjukan tuhan di falestin bukan di Arasy. Dan ini juga ayat. Mengapa kalian menetapkan surat thahaa saja untuk dijadikan pedoman tauhid sedangkan yang saya bacakan ini ayat juga?
Ketika Nabi bersama Abu bakar di dalam gua tsur, abu bakar menangis. Rasul berkata: “jangalah takut dan jangan gundah Allah bersama kita” berdasarkan hadits ini Allah di Gua Tsur bukan di Arasy. Bahkan dalam al-Quran dikatakan :
Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya (Qaaf-16).
Berdasarkan Ayat ini Allah dekat dengan manusia, bukan di langit. Kalaulah demikian cara memahami Ayat. Maka akan kita temukan 30 tempat tuhan. Dan ada satu yang harus kita ketahui, tidak ada satu ayatpun yang mengijinkan kita mengatakan tuhan itu diatas. Carilah dalam ayat yang lain pasti tidak ada. Yang ada hanyalah dalam surat Baqarah ayat 186:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Kalau kita mengikuti Ayat, tentu kita harus mendahulukan ayat ini, karena dari sekian banyak ayat ayat yang menyatakan tentang tuhan, hanya ayat inilah yang mengijinkan kita untuk mengatakan bahwa Allah itu dekat. Kesimpulannya adalah: jika kita ditanya orang tentang Allah jawabannya bukan di Arasy, tetapi allah itu dekat. Itulah sebabnya Ahlussunnah waljamaah meng i’tiqatkan bahwa Allah itu tidak bertempat. Sebab Allah tidak serupa dengan makhluqnya. Dan ini lah yang dikatakan dalam quran bahwa Allah tidak serupa dengan makhluknya. Kalau dikatakan Allah dilangit berdasarkan ayat yang satu, tentu boleh juga dikatakan Allah di bumi berdasrkan ayat yang lain. Wallahu A’lam.
wahabi tentang tuhan itu di Arasy ?
Kekafiran wahabi adalah, mereka telah menetapkan Allah itu berada di atas ‘Arasy. Sedangkan Ahlussunnah Waljamaah meng-i’tiqadkan bahwa Allah itu tidak bertempat. Alasan wahabi itu adalah: Thahaa ayat 5:
الرّحْمنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
Tuhan yang Maha Pemurah. yang bersemayam di atas 'Arsy.
Dengan demikian mereka mengkafirkan orang yang tidak mempercayai Tuhan itu di atas ‘Arasy. Maka terjadilah dialogh antara Sunni (AhLussunnah Waljamaah) dengan wahabi. Kami buat namanya Ayah dan Budi. Ayah bertnya kepada budi.
Ayah Menurutmu Allah itu dimana?
Budi di arasy.
Ayah Apa alasanmu mengatakan itu?
Budi Ayat Alquran Surat “thaha” ayat 5 dan Al-A’raf 54:
الرّحْمنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
Tuhan yang Maha Pemurah. yang bersemayam di atas 'Arsy.
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy.
Ayah Apa makna “Istawa” dalam ayat itu?
Budi Maknanya “bersemayam atau duduk”
Ayah Andaikan kami tidak meyakini Allah diatas Arasy bagaimana?
Budi Kafiiiiir.
Ayah kenapa kamu kafirkan kami yang tidak mempercayai itu?
Budi karena menolak Ayat Allah.
Ayah Berarti kita wajib mengikuti Ayat Allah itu?
Budi Ya, Wajib. Kalau tidak kita dilaknat.
Ayah Kalau demikian, kami mengatakan Allah itu di langit, berdasarkan surat al-Mulk ayat 16. Dan baqarah 29: Apakah kamu masih mengkafirkan kami. begini bunyi Ayatnya:
أَأَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit.
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia istawa ke langit,
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah itu bukan di ‘Arasy tetapi dilangit. Bahkan dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim Rasulullah bertanya kepada seorang budak perempuan yang berkulit hitam, pertanyannya adalah:
َيْنَ اللَّهُ قَالَتْ فِي السَّمَاءِ قَالَ مَنْ أَنَا قَالَتْ أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ
Dimana Allah? jawab wanita itu, di Langit. Lalu beliau bertanya lagi, Aku siapa? Engkau Rasulullah, jawab wanita itu. lalu beliau bersabda: mardekakan dia karena dia adalah wanita yang mukminah.
Budi Pak! Yang saya katakan itu quran, surat Thaha ayat 5. Bapak bisa periksa di dalam Quran itu. Allah diatas ‘Arasy. Bapak jangan main main.
Ayah Budi! Yang saya tunjukkan ini juga Ayat, bukan buah labu. Maka kamu juga jangan main-main. Bukankah kami mengatakan tuhan dilangit itu berdasrkan ayat juga, kenapa masih kamu salahkan? Kamu percayakan bahwa ini ayat Allah?
Budi Ya, saya percaya. Tapi bapak juga harus percaya bahwa yang saya sampaikan itu ayat Allah juga.
Ayah Kalau begitu kita harus mempercayai dua ayat itu, setuju?
Budi Ya, saya setuju.
Ayah berdasarkan dua ayat itu tentu tempat tuhan ada dua. Yaitu: di Arasy dan dilangit. Kamu maukan menerima jawaban itu?
Budi Saya sekarang jadi pusing.
Ayah kalau kamu pusing, kamu berobat saja, jangan berfatwa. Nah sekarang saya tunjukkan lagi ayat yang lain. Perhatikan ini, kamu masih waraskan? Perhatikan:
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ
Dia bersama kamu di mama saja kamu berada.(al aHadit ayat 4)
Dalam ayat ini dikatakan: Allah bersama kamu dimanapun kamu berada. Dengan mengetahui keberadaan kita di bumi, berarti Allah juga di bumi. Kita tidak boleh menolaknya. Perhatikan lagi:
مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَىٰ ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَا أَدْنَىٰ مِنْ ذَٰلِكَ وَلَا أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا ۖ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (al Mujadilah ayat 7)
Ayat ini menunjukan bahwa Allah bersama manuisa di bumi bukan dilangit. Perhatikan lagi:
قَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ إِلَى رَبِّي سَيَهْدِينِ
dan Ibrahim berkata:"Sesungguhnya aku pergi kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku (As-Shafat99)
dalam ayat ini Ibrahim pergi kepada tuhannya padahal ia pergi ke falestin, ini menunjukan tuhan di falestin bukan di Arasy. Dan ini juga ayat. Mengapa kalian menetapkan surat thahaa saja untuk dijadikan pedoman tauhid sedangkan yang saya bacakan ini ayat juga?
Ketika Nabi bersama Abu bakar di dalam gua tsur, abu bakar menangis. Rasul berkata: “jangalah takut dan jangan gundah Allah bersama kita” berdasarkan hadits ini Allah di Gua Tsur bukan di Arasy. Bahkan dalam al-Quran dikatakan :
وَلَقَدْ
خَلَقْنَا الإنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ
أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ - See more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-qaaf-ayat-16-35.html#sthash.CRs8KfBU.dpuf
Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya (Qaaf-16).
Berdasarkan Ayat ini Allah dekat dengan manusia, bukan di langit. Kalaulah demikian cara memahami Ayat. Maka akan kita temukan 30 tempat tuhan. Dan ada satu yang harus kita ketahui, tidak ada satu ayatpun yang mengijinkan kita mengatakan tuhan itu diatas. Carilah dalam ayat yang lain pasti tidak ada. Yang ada hanyalah dalam surat Baqarah ayat 186:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Kalau kita mengikuti Ayat, tentu kita harus mendahulukan ayat ini, karena dari sekian banyak ayat ayat yang menyatakan tentang tuhan, hanya ayat inilah yang mengijinkan kita untuk mengatakan bahwa Allah itu dekat. Kesimpulannya adalah: jika kita ditanya orang tentang Allah jawabannya bukan di Arasy, tetapi allah itu dekat. Itulah sebabnya Ahlussunnah waljamaah meng i’tiqatkan bahwa Allah itu tidak bertempat. Sebab Allah tidak serupa dengan makhluqnya. Dan ini lah yang dikatakan dalam quran bahwa Allah tidak serupa dengan makhluknya. Kalau dikatakan Allah dilangit berdasarkan ayat yang satu, tentu boleh juga dikatakan Allah di bumi berdasrkan ayat yang lain. Wallahu A’lam.
0 comments:
Post a Comment