Sunday, May 1, 2016

Bismillahirrahmanirrahim
Sekilas tentang Al-Hikam
Awal kali saya mengenal kitab hikam saat masih kelas 2 SMP,tiap malam minggu saya mengikuti pengajian dari Guru saya Arif billah Tgk H Abdul Aziz,kami sering memanggilnya cek Azis,kalau kita melihat beliau ya seperti melihat hikam berjalan,banyak hikmah kehidupan yang saya teguk dari beliau,seorang murabbi yang menyentuh batin,yang lebih banyak memberi contoh kepada murid-muridnya,boleh dikatakan beliau adalah spesialis hikam,beliau sudah mengajar hikam berpuluh tahun bahkan walaupun kondisi beliau saat ini tak sesehat dulu,beliau tetap mengajar kitab hikam,”Hikam sangat dibutuhkan di zaman ini,hikam sangat sesuai dengan zaman”,inilah ungkapan yang sering beliau ucapkan,Kitab hikam adalah intisari Tauhid dan Tasawwuf,seperti yang pernah disampaikan oleh Habib Lutfi pedoman tasawuf bagi ahli fikih adalah Kitab Ihyâ' Ulumiddin karya Imam al-Ghazali, sedangkan tasawuf untuk ahli tauhid adalah al-Hikam karya Imam Ibnu Atha'illah..Hikam adalah Karya Syeikh Ibn ‘Atha’illah as-Sakandari (w. 1309 M),ulama besar dari kota Alexandria,disamping hikam beliau memiliki karya besar lainya,salah satu karya beliau lain yang sangat menyentuh batinku saat kubaca adalah Tamwirul Isqat,aku mengalami pengalaman rohani yang tak dapat diungkapkan setelah membaca kitab tersebut,memang pengaruh ilmu Tauhid sangat kuat untuk menentramkan jiwa walaupun kita baru membaca kitabnya,walaupun kita belum mampu mempraktekkannya,Guru saya Cek Azis sering menasehatkan untuk menggunakan kacamata Tauhid dalam hidup ini,kalau istilah beliau memakai Kecamatan Af’al,semua perbuatan adalah hakikatnya dari Allah,sehingga bila terjadi musibah atau rasa sakit kita bukan melihat sakitnya tetapi melhat siapa pemberi sakit tersebut.
Saya mempelajari Hikam dari Cek Azis dari Smp hingga tamat SMA,setelah itu saya meneruskan penddkan Ke Mudi Mesra Samalanga,namun disana Hikam belum masuk kurikulum,tapi beberapa waktu lalu saya mendengar bahwa Kitab syarah Hikam telah mulai diajari di bawah asuhan guru kami yang mulia Abi Zahrul,dulu semasa masih ada Abuya Muda waly hikam diajari di Darussalam ,yang diikuti oleh murd-murd beliau yang nantinya menjadi ulama-ulama besar sebagai lampu penerang umat,dan ini sesuai dengan pesan beliau kepada Abuya Prof agar kemanapun beliau pergi jangan meninggalkan kitab ‘iannah tuthalibin,ihya ulumuddin dan hikam berserta syarah-syarahnya.
Alhamdulillah dengan berkat doa guru-guru saya,sayapun sudah hampir setahun mengajar kitab Hikam,insya Allah saya dulu pernah mempelajari kitab hikam dari Abon Tanjongan dan Abon Teupin Raya,rencananya kalau Allah menghendaki saya akan mencoba menulis kembali serpihan-serpihan pengajian yang pernah saya sampaikan di bawah pesantren tempat saya bernaung sekarang yaitu Darul Hikmah Islamiyyah ,perkerjaan ini mungkin bukan hal mudah karena kekurangan ilmu saya,tetpi saya hanya ingin ini menjadi amal saya nantinya dan juga kpd orang tua,guru-guru dan pembaca semuanya,mungkn saya akan mulai menyampaikan cacatan saya tentang hikam setelah lebaran Haji

0 comments:

Powered by Blogger.

Thank's To Follow

Total Pageviews

Popular Posts