Tuesday, May 17, 2016



وَلَا تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَٰذَا حَلَالٌ وَهَٰذَا حَرَامٌ لِتَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ
dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara Dusta "Ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah Tiadalah beruntung. (An Nahal 116)


وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Apa yang didatangkan Rasul kepadamu, maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.(Al Hasyr 7)

فَمَاذَا بَعْدَ الْحَقِّ إِلَّا الضَّلَالُ

Maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. (yunus 32)

Sabda Nabi:

Artinya: dari A’isyah rd. berkata Ia,  Rasulullah bersabda: Barang siapa yang mengada-adakan sesuatu dalam urusan kami apa-apa yang tidak ada darinya adalah ditolak (HR Bukhari Muslim)

Rasulullah saw bersabda: dalam sebuah hadits dari Abdullah bin mas’ud dikatkan:

Sabda Rasulullah saw. Berittiba’lah kalian dan jangan kalian membuat kebid’ahan sungguh telah cukup bagi kalian dan semua bid’ah adalah sesat.


Rasulullah saw. Bersabda:

Artinya: Pada suatu hari kami Shalat berjamaah dengan Rasulullah Saw. Kemudian beliau menghadap kepada kami, lalu beliau memberikan nasehat dengan suatu nasehat yang dapat meneteskan air mata dan menggetarkan hati, ada Shahabat yang berkata sekaligus bertanya kepada beliau, “Nasehat kali ini sepertinya sebagai nasehat pamitan, Apa yang hendak engkau pesankan kepada kami?” kemudian beliau bersabda: Aku berpesan kapada kalian supaya bertaqwa kepada Allah, mendengar dan patuh kepada pemimpin walaupun pemimpin itu orang yang berkulit hitam. Karena barang siapa yang hidup diantara kalian setelah Aku wafat, niscaya dia akan melihat perselisihan yang banyak. Pada saat itu, hendaklah kalian mengikuti sunnahku dan sunnah-sunnah Khalifah yang telah mendapat petunjuk dan cerdik pandai, pegang teguh semua itu dan gigitlah dengan gerahammu. Jauhilah perkara bid’ah karena semua bid’ah itu sesat” (HR Imam Abu Daud, Tirmidzi, ad- Darimi, Ibnu Majah dan lainnya, dari Sahabat al-‘irbadh bin Syariah. Lihat Irwa-‘ul Ghalil, Hadits No: 2455)

PESAN PENULIS.

Hai saudaraku! Jauhilah syaithan dan segala bentuk rayuannya dengan cara mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta carilah Rahmat Allah dan Niatkanlah segala sesuatu yang kita lakukan untuk mencari Rahmat Allah itu. Tetapkanlah diri di dalam Iman kepadanya, karena lihatlah betapa banyak orang-orang yang beriman di waktu pagi namun tidak lagi beriman di waktu petang. Ta’at diwaktu siang namun tidak lagi di waktu malam. Pemikiran yang berubah-ubah, kadang baik dan terkadang buruk, andaikan kita mati dalam keadaan yang buruk apalah gunanya yang baik itu?
Kalaupun kita mati dalam keadan yang baik, bukanlah yang buruk tidak di permasalahkan. Kebaikan menutupi keburukan dan keburukan menutupi kebaikan. Maka rasakanlah dari pagi sampai petang, dari siang sampai malam, berapa besar kebaikan yang kita buat, dan berapa besar pula keburukan yang kita lakukan. lalu jumlahkanlah dan lihatlah, mana yang lebih besar. Maka yang lebih besar itulah menutupi yang kecil. Andaikan kita berbuat baik di waktu pagi, namun kita melakukan kejelekan di waktu sore, bila jelek itu lebih besar tentulah kebaikan yang telah kita buat itu ditutupi oleh yang buruk. Ini semua dibuktikan dengan Ayat Suci Al-Quranul karim Surat Al-kahfi 103
Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. Demikianlah Balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.

Untuk itu hati-hatilah dengan sesuatu pekerjaan, sebab di ayat itu bukan dikatakan yang haram saja namun yang sia-siapun bisa juga menghanguskan amalan yang sudah ada dengan sebab-sebab tertentu maksudnya. Maka Nasehat saya sebagai penulis “jangan biarkan amalan yang sudah susah payah kita mengerjakannya hilang begitu saja disebabkan perbuatan yang tiada gunanya”.
Andaikan dengan berleka-leka kita tetap mendapatkan sorganya Allah, tentu Rasulullahpun berleka-leka bersama para Sahabatnya. Lalu mengapa mereka tidak berbuat demikian? Jawablah dan pikirkanlah....... ................... ........... ........ ...

Hai saudaraku! sayangilah diri ini dari murka Allah! Selamatkan jiwa ini dari laknat Allah, sesuaikanlah hidup ini dengang petunjuk Allah do’akanlah diri dan saudara kita yang lainnya agar dia mendapat hidayah dan janganlah suka mengutuk mereka dengan kata-kata hina apalagi membencinya. Bila mereka tersesat, maka arahkanlah mereka kejalan Allah agar kita dan saudara kita selamat dari azab Allah.
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Attahrim 6)

        Hai saudaraku hati-hatilah kita dalam hal berfatwa! Janganlah kita memberanikan diri dengan alasan yang bukan Syar’i. Selamatkanlah lidah ini dengan diam bila kita bukan ahlinya, tetapi jika kita mengetahui dengan dalil dan syari’atnya, maka berda’wahlah dengan Syari’at itu!! selamatkan lidah ini dengan dakwah pula.
Yang tak pantas berda’wah bila berda’wah merupakan satu kesalahan. Sebab boleh jadi apa yang dikatakannya itu tidak benar. Yang pantas berda’wah jika tidak berda’wah ini juga salah. Sebab ia telah memendam atau menyembunyikan hukum Allah yang diketahuinya.
Hai saudaraku Orang yang sesat itu bukanlah binatang, tetapi dia adalah manusia juga, sama jasmaninya seperti kita, hanya bedanya ada yang dadanya terisi Iman, dan ada yang dadanya belum terisi iman. Maka apalah salahnya kita membantu mereka dengan mengajak mereka kepada kebaikan, harapan kita agar Allah memberikan Iman kepadanya sebagai tanda setia kita pada mereka.
“Dakwahilah mereka dengan kasih sayang dan marahilah mereka dengan kasih sayang, bencilah mereka dengan kasih sayang pula”, dengan membuktikan dalam do’a kepada Allah swt. Agar kita dan mereka didalam satu jalan menuju ridha Allah ‘Aza wa jalla.
Hai saudaraku taatilah Allah dan Rasulnya serta Hukum-Hukumnya, dan lakukanlah kebaikan dalam rangka mencari ridhanya. Harapan saya, do’akan penulis juga agar selamat di Dunia dan Akhirat, Amiin Ya Rabbal ‘Alamin. ( Medan kamis 16 desember 2011 Abi Maulana Syarifuddin bin Husin).
Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. (Muhammad 19)





0 comments:

Powered by Blogger.

Thank's To Follow

Total Pageviews

Popular Posts