Dalam kitab fathul bari jil 15 hlm 313, disebutkan: Ibnu Umar berpendapat:
bahwa mereka itu kaum (khaswaarij) adalah manusia-manusia yang paling buruk. Dengan ber titik tolak pada ayat ayat Quran yang ditutunkan Allah tertuju kepada orang-orang kafir, kaum khawarij mengarahkan ayat tersebut kepada kaum muslimin.
Demikian menurut riwayat yang diketengahkan Imam Bukhari.
Imam Abu Ya’la mengemukakan sebuah hadits yang beresal dari Huzaifah. Bahwa Rasulullah pernah menyatakan:
Yang ku kawatirkan atas kalian adalah, akan adanya orang membaca al Quran hingga dilihat oranglain kebagusannya. Ia berbaju Islam, kemudian tertanggal lalu dicampakkannya kebelakang punggungnya dan selanjutnya dan selanjutnya ia mendatangi tatangganya sambil membawa pedang dan menuduh sebagai musyrik. Aku (Huzaifah) bertanya, ya Nabiyullah manakah yang lebih tepat disebut musyrik, yang dituduh atau yang menuduh? Beliau menjawab yang menuduh.
Dalam sebuah hadits dari Abu Sha’id al-Khudri Rasulullah saw, bersabda:
Sepeninggalanku kelak, akan ada sekelompok orang yang membaca quran tidak melampoi tenggorokannya. Mereka membunuh pemeluk pemeluk agama Islam dan membiarkan para penyembah berhala. Mereka itu orang yang jauh menyimpang dari REL Agama, demikian jauhnya seperti anak panah yang tidak mengena pada sasarannya. Sekiranya Aku mengalami mereka, pasti akan kuperangi sebagai orang yang durhaka.(HR Imam Bukhari dari Abu Shaid al Khudriy)
Imam bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits berasal dari Ibnu Umar Rasulullah mengatakan: “barang siapa yang mengatakan “hai kafir” kepada saudaranya, kata kata itu terpulang kepada salah satu keduanya, jika tidak, maka kata kata itu kembali kepada yang mengucapkannya”
Imam Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda:
Barang siapa yang memanggil seseoarnag dengan sebutan “hai kafir” atau dengan “musuh Allah” padahal orang yang dipanggil tidak seperti itu, maka panggilan itu terpuang kepada dirinya.
Ath Thabary dalam “al Kabir” mengetengahkan sebuah hadits berasal dari Abdullah bin Umar dengan sanat yang baik bahwa Rasulullah memerintahkan:
Tahanlah diri kalian (jangan menyerang) orang ahli LA ILAAHA ILLAALLAH (yakni orang muslim) janganlah kalian mengkafirkan mereka karena suatu dosa. Menurut fersi lain janganlah kalian mengeluarkan mereka dari Islam karena suatau perbuatan.
Di dunia ini, terkenal dengan SUNNI (Islam yang bermazhab) dan WAHABY (yang tidah bermazhab). Yang namanya Wahabiy, selalu melontarkan kata-kata kafir, syirik, bid’ah dan lain-lain kepada golongan Islam lainnnya. Orang yang shalat berqunut di bencinya
Zikir berjamaah di tentangnya
Wirit malam jumat di bid’ahkannya
Dan banyak lagi masalah yang benar lainnya yang di cacanya.
Ulama’ kita bila berda’wah, mereka remehkan bahkan tidak jarang secara sembunyi sembunyi mereka membisikkan kata kata “sesat” kepada ulama tersebut. Ini jelas pembunuhan karekter namaya. Kalau pembaca melihat kembali hadits diatas, kira-kira kelompok manakah yang dikatakan nabi tersebut? Apakah kelompok SUNNI? Atau kelompok WAHABIY? Andalah yang dapat menilainya. Tapi maaf sebelum anda memnjawab, ada baiknya anda perhatikan dulu sebuah hadits riwayat Imam Bukhari dalam kitabnya jilid 4 hlm 147:
Dalam hadits ini dikatkaan: ketika Rasulullah berdoa, Ya Allah berkatilah kami, Syam kami dan Yaman kami. maka Shabat yang dari Nejad (Nejad adalah ibu kota saudi arabiya) berkata, doakan juga Nejad kamai ya Rasulullah. Beliau tetap berkata seperti tadi. Ketika mereka memohon lagi agar Rasul mendoakan Nejadnya. Rasul menjawab, disana (Nejad maksudnya) akan timbul goncangan, fitnah dan akan muncul tanduk Syaitan.
Fakta sejarah mengatakan: kampung halaman Muhammad bin Wahab adalah di Nejad. Dan dari sana jugalah ajaran wahabi dikembangkan.
Apakah anda tau bagaimana cara Muhammad bin Wahab memulainya? Dia bersatu dengan Muhamamad bin Sha’ud. Untuk memerangi pemerintahan yang dipimpinan oleh Syarif al Husain dibawah kerajaan turki ‘Ustmany. Kerajaan tersebut membolehkan 4 mazhab, dan setiap orang boleh menganut salah satu dari mazhab yang empat.
Muhammad bin Wahab (pentolan wahabi, yang sekarang ini pengikutnya menjadi beberapa golongan yang kami tau, yaitu: Salafy, Muhammadiyah, MMI, Hidayatullah, Hizbu Tahrir, MTA, dan mungkin banyak lagi golangan lainnya). Muhammad bin wahab berusaha menghancurkan pemerintahan tersebut, dengan cara menggoncang, memfitnah, dan menanduk fatwa-fatwa ulama’ yang ada, dan segala macam cara di tempuhnya, hinga ahirnya, berubahlah namanya menjadi Arab Sa’udi. Kebiasaan itu tidak berubah sampai saat ini, yaitu: Wahabi selalau membuat goncangan dimana mana, walaupun tidak semuanya. Sebagian mereka, Memfitnah Ulama, dan menanduk fatwa-fatwanya, seperti apa yang dikatakan dalam hadits diatas.
Maulid Nabi di tanduknya.
Tahlilan di goncangnya.
Ulama’ yang membenarkan Qunut di fitnahnya.
Dan banyak lagi masalah yang lainnya.
Para pembaca yang berfikir, Tolong pikirkan!!!
Kalau hadits diatas ini bukan untuk Muhammad bin Wahab, tolong tunjukkan siapa gantinya. Karena hadits itu sahih dan bukan hanya dalam riwayat Imam bukari saja.
Tidak mungkin nabi berkata begitu kalau tidak ada pelakuknya. Dan fakta itu bukan hanya berhenti pada Muhammad bin wahab saja, tetapi hampir seluruh pengikutnya bersifat sama. Seperti Muhammadiah misalnya. Mereka selalu menuding amalan yang dikerjakan oleh kaum kita, yang sangat mengherankan kita adalah, kalangan yang tidak pandai membaca Quran pun ikut menyalah-nyalahkannya, padahal ulama dahulu membenarkannya. coba perhatikan dan coba pikirkan.
Kadang-kadang timbul sedikit dalam benak kami, apakah Ilmu untuk menyalahkan orang lain lebih di utamakan dalam kelompoknya ketimbang mempelajari quran? Maaf ! tidak semua Muhammadiah yang kami tau mahir membaca quran, tetapi hampir semua muhammadiah yang kami tau, pandai menyalah-nyalahkan Ulama’ syafi’iah. Apakah hal yang seperti ini benar benar diajarkan dalam kelompok tersebut? Wallahu A’lam.
Rasulullah bersabda:
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. Bersabda: jika ada seseorang berkata, “Orang banyak (sekarang ini) sudah rusak” maka orang yang berkata itu sendiri yang paling rusak diantara mereka. (HR Muslim)
Dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah bersabda, apa bila umatku telah melakukan 15 perkara maka bala pasti akan turun pada mereka, salah satunya adalah, UMAT AHIR INI MENCACI GENERASI DAHULU. Maka ketika itu hendaklah mereka menanti agin merah, atau gempa bumi, ataupun mereka akan dirobah menjadi makhluk lain (HR turmuzi)
Perlu diketahui adalah: kelompok SUNNI jauh lebih banyak daripada kelompok WAHABY. Kelompok wahabi ini selalu menuduh orang yang bukan wahabi sebagai syirik, sesat bidah, dan lainnya. Merekalah yang pantas masuk syorga. Kalaulah benar seperti apa yang mereka yakini, lalu bagaimanakan dengan ayat ini:
(yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu. dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian.(al Waqi’ah 39-40)
Ayat ini mengatakan bahwa, yang masuk syorga itu golongan besar juga dari umat yang belakangan. Pertanyaannya, apakah kelompom mereka lebih besar dari kelompok SUNNI? Kalau mereka berkata, kelompok SUNNI itu banyak yang bejat, ya itu betul. Tapi apakah WAHABY juga dapat dipastikan baik semua?. Kelompok WAHABI itu terdiri dari:
1. Salafi
2. Muhammadiyyah.
3. MTA.
4. HT.
5. Hidayatullah.
6. Dan mungkin yang lainnya.
Apakah mereka dapat menjamin anggotanya baik semua? Perlu kita tuntaskan adalah: tidak dalam satu golongan itu pasti baik semua. Masa rasul saja ada yang munafik apa lagi zaman kita ini. Andaikan kelompok SUNNI itu dipilih yang baik-baik dan kelompok WAHABI pun dipilih yang baik-baik juga, namun jumlahnya tetap lebih banyak yang SUNNI juga. Kalau kita lihat lagi ayat diatas, kelompok mana yang yang disebutkan itu? jawablah dengan jujur. Kami bukannya mengkotak-kotakkan umat ini, tetapi kami tunnukkan hal ini hanya untuk meredam tudingan WAHABI terhadap kelompok SUNNI kafir, syirik dal lainnya, itu saja. Wallahu A’lam.
0 comments:
Post a Comment