Rudi dan Amir adalah dua orang pemuda yang taat kepada Allah SWT. Namun Rudi seorang wahabi, tentu tidak sama dengan si Amir yang berkeyakinan Sunni. Pada suatu hari, si rudi bertanya kepada si Amir. Mir katanya, menurutmu aliran yang benar itu Sunni atau Wahabi? Kenapa kemu tanyakan itu? Enggak sahut si Rudi, kamu jawab dulu pertanyaanku. Akhirnya mereka saling melempar pertanyaan.
Amir kalau kita bicara Islam, semuanya mengaku Islam. Kalau kita bicara agama semuanya mengaku beragama. Kamu lihat di dunia itu ada tiga aliran, SUNNI, WAHABI DAN SI’AH. Menurut kami, Sunnilah yang baik. adapun wahabi dan sia’h tidaklah termasuk.
Rudi kenapa kamu berkata begitu, apa buktinya?
Amir buktinya aku ikut Sunni.
Rudi kalau hanya itu alasanmu, berarti setiap yang ada pengikutnya harus dikatakan benar semua, maka benarlah semua agama yang ada pengikutnya. Sekarang tolong kamu jelaskan, dalil dari ayat yang membuktikan bahwa sunni itu golongan yang baik, ada apa tidak?
Amir baiklah, perhatikan ayat ini:
لأَصْحَابِ الْيَمِينِ (38) ثُلَّةٌ مِنْ الأَوَّلِينَ (39) وَثُلَّةٌ مِنْ الآخِرِينَ
(kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan, (yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu. dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian. (Al Qaqi’ah 39-40)
Coba kamu pikirkan, berapa persen jumlah wahabi di dunia ini, paling hanya 20 % saja, begitu juga si’ah. Sedangkan sunni jumlahnya 60 %. Berdasarkan fakta ini, manakan yang paling banyak, sunni atau wahabi?
Rudi Ya. Aku mengakui jumlah sunni jauh lebih banyak dari pada wahabi dan si’ah. Tapi jangan salah, dalam jumlah yang besar itu tidak baik semuanya.
Amir kalau dikaji kesitu, kita harus fer, dalam kelompok wahabi, ada setannya ada bajingannya dan ada juga pencurinya. Tu coba lihat yang di arab sana, siapa yang memperkosa TKW yang dari indonesuia wahabi atau sunni?. Maka kalau dibersihkan semuanya tentu hanya tinggal 5 persenan saja jumlah kalian yang baiknya. Begitu jua si’ah. Nah Sunni dari jumlah 60% dikurangi lagi, karena di dalamnya ada pencurinya, ada pemarkosanya, ada juga bajingannya, dll. Maka katakanlah jumlahnya tinggal 20 % lagi yang baiknya, toh masih banyak juga. Maka secara fakta Sunni adalah kelompok yang paling banyak dari kelompok islam yang ada. Maka berdasarkan ayat ini tentu sunnilah yang golongan kanan. Nah sekarang saya yang bertanya, apa dalil kalian tentang pengkleman bahwa kalianlah yang paling benar itu?
Rudi kami tidak berbuat bid’ah dan kami selalu mengikuti al quran.
Amir kalau kalian mengikuti Quran, mengapa kalian terpecah belah juga?
Rudi kami tidak terpecah belah, kami bersatu.
Amir kalian telah berpecah belah. Wahabi itu terbagi menjadi, Salafi, Muhammadiah, Hidayatullah, MTA (Majlis tafsir quran) MMI (Majelis mujahidin Indonesia) HTI dan lainnya. Setiap golongan ini saling membanggakan golongannya. Ini fakta atau fitnah? Tolong jawab.
Rudi Ini fakta.
Amir kalau demikian, perhatikan ayat ini:
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفاً فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ (30) مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَلا تَكُونُوا مِنْ الْمُشْرِكِينَ (31) مِنْ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعاً كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah (musyrik), Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.(Ar Ruum 30-32)
Dalam ayat ini dikatakan bahwa, yang syirik itu adalah orang yang ber kelompok dan setiap kelompok membanggakan kelomponya. Kami perhatikan kelompok kalian bukan hanya membanggakan diri dengan kelompok kami saja, tetapi terhadap sesama kalianpun sama saja. Coba kamu perhatikan Sunni tidak bersifat seperti kalian itu. tidak pernah kami mengirim selebaran di mesjid kalian untuk menuding kalian, tetapi kalianlah yang mengirim selebaran itu untuk menuding kami. Ini fakta Rud, bukan fitnah. Dan juga kalau kalian mengikuti ayat, tentu kalian tidak akan jadi terpecah belah begini. Siapa yang memulai ini?
Rudi entahlah.
Amir menurutmu dari seklian banyak ulama yang sudah tiada, siapakah yang paling kamu agungkan?
Rudi Muhammad bin Abdl Wahab.
Amir Apa alasanmu mengatakan itu?
Rudi karena dia seorang Ulama yang mengikuti quran dan sunnah.
Amir dalam sejarah beliau telah memerangi ribuan ulama yang tak sepaham dengannya, bukan hanya itu bahkan wanita dan anak anakpun jadi korbannya, padahal mereka semua beriman kepada Allah. ini fakta atau fitnah?
Rudi fakta.
Amir menurutmu apakah boleh membunuh golongan selain golongan kita, contohnya: kalian memmerangi kami?
Rudi tidak?
Amir ternyata, anda sendiri menyalahkan perbuatan Muhammad bin wahab itukan? Baiklah, bukan anda saja yang menyalahkannya, tetapi Allah. perhatikan Ayat ini:
وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِناً مُتَعَمِّداً فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِداً فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَاباً عَظِيماً (93)
dan Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya. (An-Nisa 93)
Berdasarkan ayat ini ternyata Muhammad bin wahab adalah orang yang sangat dimarahi Allah dan telah menjadi penghuni neraka. Lalu mengapa anda masih mengaguminya? Kalau tadinya mungkin kamu belum tau, nah sekarang kamu sudah tau, masihkah kamu bersikap seperti itu? Ya saya tahu. Seekor singa akan mengagumi singa seniaornya. IPK mengagumi si Olo pangabean sebagai pentolannya. Golkar mengagumi Suharto. Partai demokrat mengagumi SBY Tentu kalianpun mengagumi Muhammad bin wahab. Sebab kalian dalam satu golongan. Kalau demikian bicara kita cukup sampai disini saja. Wallahu A’lam.
0 comments:
Post a Comment