Wednesday, June 15, 2016


Oleh: Al-faqir Abi Medan

Islam menawarkan beragam konsep untuk kedamaian hidup,salah satunya puasa, bukan hanya bahagia jiwa yang di dapat oleh orang berpuasa bahkan kesehatan raga,ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW Shumu Tashihu berpuasalah,kamu akan sehat ,tentu sehat yang dimaksudkan diisini bukan hanya sehat jasmani tapi juga rohani.

            Didalam hadits lain Rasulllulah menyatakan dua kegembiraan(kebahagiaan) yang didapat oleh orang yang berpuasa saat berbuka dan saat melihat Allah yang laisa kamitslihu(tiada serupa dengan makluk)  ketika telah memasuki syurga nantinya,melihat Allah adalah kebahagian  utama lebih dari kebahagian mendapat syurga,apalagi dibandingkan kebahagian di dunia fana ini.

Tentunya puasa yang membahagiakan jiwa ada kretria yang harus di penuhi sesuai dengan penyampaian Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad  Al-Ghazali di dalam kitab Ihya Ulumuddin yang membagi puasa tiga level:

1.Puasa Umum(kelas rendah)

2. Puasa khusus(kelas menengah)

3.Puasa Khususul khusus(Kelas Tinggi)

            Puasa umum adalah puasa yang hanya menahan haus dan lapar serta tidak berhubungan suami istri dari mulai keluar matahari hingga terbenam,dari segi tuntutan hukum, orang yang berpuasa level  ini akan aman,karena telah menyelesaikan kewajibannya dengan Allah,cukup syarat dan rukun namun tidak ada nilai plusnya,ibarat pohon tiada berbuah,jadi manfaatnya minim.Untuk meningkat ke puasa khusus harus memenuhi syarat di level pertama karena puasa khusus ialah  mengendalikan pandangan,lidah,tangan,kaki dan semua anggota tubuh dari berbuat dosa,memang agak sukar,tapi bila level ini mampu dijalani maka akan meningkat ke puncak puasa khususul khusus dimana kita akan meraih kebahagian yag tiada taranya,sebab di posisi ini jiwa hanya boleh  mengingat Allah dan melupakan selain Allah,apapun keinginan duniawi telah di buang(dipuasakkan),sebab yang membuat manusia kecewa karena terikat dengan dunia baik berupa harta,anak,istri,pangkat atau jabatan,kita bersedih hati kalau semua hal tersebut  berpisah dengan kita atau mengecewakan kita.Bila puasa kita telah menduduki level tinggi(khususul khusus) maka yang kita cintai hanya Allah,  yang tak pernah mengecewakan kita,disinilah kebahagian luar biasa kita rasakan,sebelum nantinya melihat Allah sebagai kulminasi baha

0 comments:

Powered by Blogger.

Thank's To Follow

Total Pageviews

Popular Posts